NEWS.BUSURNABIRE.ID – Nabire: 4 CEO dari Jakarta berikan motifasi Forum para pemimpin bisnis bertajuk CEO Forum “Time To Level Up” yang diselenggarakan oleh Full Gospel Business Men Fellowship International (FGBMFI) sukses digelar di Aula RRI Nabire, Jalan Merdeka, Kabupaten Nabire, Papua Tengah, Senin (15/4/2025). Acara ini menjadi wadah inspiratif bagi para pelaku usaha di Papua Tengah untuk meningkatkan kapasitas dan membangun jejaring bisnis strategis.

Kegiatan ini menghadirkan tiga CEO ternama sebagai narasumber dalam sesi diskusi interaktif, yakni Erianto Chang (CEO Gamma Persada Group), Yusuf HK (CEO PT. Ina Kulinari Nusantara – Fangskitchen), dan Abraham Dedi (CEO Pergi Wisata Tour). Diskusi yang dipandu oleh Ronald Maniac ini disambut antusias oleh ratusan peserta, terutama pengusaha muda dan UMKM lokal yang haus akan inspirasi dan strategi bisnis praktis.
Dalam paparannya, Erianto Chang menekankan pentingnya membangun fondasi bisnis yang kokoh melalui integritas dan visi jangka panjang. Ia berbagi pengalaman membangun Gamma Persada Group dari nol, hingga menjadi salah satu grup usaha terkemuka di kawasan timur Indonesia.
“Banyak orang ingin langsung besar, tapi lupa membangun karakter. Dunia usaha bukan hanya soal untung rugi, tapi juga tentang kepercayaan yang dibangun dari waktu ke waktu,” ujarnya.

Sementara itu, Yusuf HK membawa perspektif berbeda lewat pengalamannya di bidang kuliner nasional. Ia menjelaskan bagaimana Fangskitchen mampu menembus pasar nasional dengan mengedepankan kualitas produk dan inovasi branding.
“Usaha kuliner itu tidak hanya menjual rasa, tapi juga pengalaman. Kita harus bisa membungkus produk lokal dengan kemasan modern dan strategi pemasaran digital yang relevan,” kata Yusuf yang juga aktif membina UMKM kuliner di berbagai daerah.
Abraham Dedi, CEO Pergi Wisata Tour, menyoroti potensi pariwisata Papua Tengah yang belum tergarap secara maksimal. Ia mendorong kolaborasi antara pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat untuk mengembangkan ekowisata yang berkelanjutan.
“Papua Tengah punya keindahan alam yang luar biasa. Tapi kita perlu kesiapan infrastruktur dan SDM agar wisatawan merasa nyaman. Saya yakin, bila dikelola serius, daerah ini bisa jadi destinasi unggulan di Indonesia Timur,” ujarnya penuh semangat.
Para CEO juga mengajak peserta untuk mulai berani mengambil langkah nyata dalam mengembangkan usaha. Mereka menekankan bahwa keberanian untuk memulai, konsistensi dalam menjalankan usaha, serta kemauan untuk terus belajar adalah kunci utama bertahan dan berkembang di tengah tantangan zaman.
“Tidak perlu menunggu sempurna untuk mulai. Justru dalam proses itu kita akan bertumbuh,” tutur Erianto.

Forum ini juga menjadi ajang jejaring antar pengusaha dari berbagai latar belakang. Banyak peserta yang memanfaatkan sesi diskusi untuk bertukar gagasan, memperluas relasi, dan menjajaki peluang kolaborasi usaha. Moderator Ronald Maniac pun mendorong audiens untuk menindaklanjuti pertemuan ini dengan aksi nyata di bidang masing-masing.
“Jangan hanya berhenti di inspirasi. Forum ini harus menjadi awal dari transformasi,” pesannya.
Dengan semangat “Time To Level Up”, forum ini diharapkan mampu menjadi titik tolak kebangkitan ekonomi kreatif di Papua Tengah. FGBMFI sendiri berkomitmen untuk terus menghadirkan ruang-ruang diskusi yang membangun, serta membina para pengusaha lokal agar mampu bersaing secara nasional maupun global.