NEWS.BUSURNABIRE.ID – Nabire :Puluhan siswa SMP dan SMA di Kabupaten Nabire, Papua Tengah, menggelar aksi demonstrasi pada Senin (17/2) menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam aksi tersebut, para pelajar menuntut agar pemerintah lebih mengutamakan program sekolah gratis dibandingkan penyediaan makanan gratis di sekolah.

Demonstrasi berlangsung di dua titik, yakni di depan Gereja Sion Karang Tumaritis dan di Kota Baru Karang Mulia. Aparat kepolisian dari Polres Nabire segera bertindak mengamankan situasi dan membawa 48 siswa ke Mapolres Nabire untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Kapolres Nabire, AKBP Samuel Tatiratu, S.I.K., menyampaikan keprihatinannya atas aksi yang dilakukan para pelajar. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan indikasi adanya pihak tertentu yang memprovokasi siswa untuk turun ke jalan.
“Dalam pemeriksaan, kami menemukan bahwa ada koordinator lapangan dan pihak yang menggerakkan para siswa untuk melakukan demonstrasi. Seharusnya mereka memiliki hak untuk bertanya terkait program ini, tetapi mereka menyampaikannya di kesempatan yang tidak tepat,” ujar Kapolres kepada awak media.
Lebih lanjut, AKBP Samuel Tatiratu mengungkapkan bahwa aksi ini terindikasi memiliki pola terorganisir. Beberapa siswa diketahui membawa bendera Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang disimpan dalam noken. Selain itu, polisi juga menemukan selebaran yang menunjukkan adanya keterlibatan KNPB dalam aksi tersebut.
“Polanya sudah jelas. Ada penggunaan tali dalam aksi mereka, dan saat diperiksa, ditemukan selebaran serta bendera KNPB di dalamnya. Ini mengarah ke hal yang tidak baik,”* tegasnya.
Kapolres Nabire menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis adalah kebijakan Presiden yang telah melalui berbagai tahap pengujian sebelum diterapkan di sekolah-sekolah. Ia mengajak semua pihak, termasuk Dinas Pendidikan, TNI, Polri, serta masyarakat, untuk bersama-sama mendukung program ini.
“Jika ada kebingungan di kalangan siswa, sebaiknya kita adakan diskusi terbuka di sekolah dengan menghadirkan pihak terkait, seperti pemerintah, Dinas Pendidikan, dan aparat keamanan. Dengan begitu, mereka tidak mudah diprovokasi,” katanya.
Kapolres juga mengimbau para orang tua untuk lebih mengawasi anak-anak mereka, terutama dalam hal pendidikan dan pergaulan. Ia berharap para pelajar tetap fokus menuntut ilmu dan tidak terseret dalam aksi-aksi yang berpotensi merugikan mereka sendiri.
“Mereka adalah generasi penerus bangsa. Tugas mereka adalah belajar, bukan turun ke jalan dan terlibat dalam hal-hal yang berpotensi menimbulkan kekacauan. Mari kita berikan mereka kesempatan untuk tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang baik,” tambahnya.

Setelah mendapat arahan dan penjelasan mengenai program Makan Bergizi Gratis dari Kapolres Nabire dan Kepala Dinas Pendidikan Nabire, Dina Pitjer, para pelajar yang diamankan akhirnya dipulangkan.
Situasi di Kabupaten Nabire kembali kondusif setelah kejadian ini. Kepolisian dan pemerintah daerah berharap agar ke depan, aspirasi masyarakat—termasuk para pelajar—dapat disampaikan melalui jalur yang benar tanpa mengganggu ketertiban umum.