INILAH TUJUH PROGRAM BINMAS NOKEN POLRI DALAM MENDUKUNG KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PAPUA
Busurnabire.id _Jayapura – Pada hari Rabu tanggal 09 Juni 2021, Polri sebagai salah satu alat negara yang sesuai dengan tugasnya mengawal kebijakan pemerintah sesuai dengan pasal 34 Inpres Nomor 9/2020 diantaranya; memberikan dukungan pengamanan dan ketertiban, mendukung pelayanan dasar dan membangun komunikasi sosial yang inklusif.
Instruksi yang ditujukan Polri ini sebenarnya tertuang didalam tugas pokok Polri (Polda Papua pada konteks ini), yaitu; public order and maintenance, soft approach policing dan law enforcement. Dan dilakukan dengan model pendekatan kemanusiaan (martabat), kesejahteraan (equality), dan Damai (Nir-Militer).
Wakapolda Papua Brigjen Pol Dr. Eko Rudi Sudarto, S.IK., M.Si mengatakan Implementasi pendekatan atau interaksi yang sangat efektif bagi Polda Papua kepada masyarakatnya adalah pendekatan secara manusiawi atau Soft Approach Policing. Dan dalam implementasinya, pendekatan tersebut adalah melalui Binmas Noken.
Secara history Binmas Noken merupakan program terapan dari program Polri sebelumnya yang juga bertujuan untuk membantu kehidupan masyarakat Papua, yakni; Binmas Teritorial, dan Binmas Pioneer , sedangkan secara filosophy Noken merupakan kantong besar bagi orang asli Papua yang berfungsi untuk menampung aspirasi/usulan/keluhan warga Papua untuk dicarikan solusinya. Filosopi dan sejarah Binmas Noken ini yang perlu dipahami oleh seluruh personil Polda Papua sampai ketingkat paling bawah, karena setiap personil mengemban fungsi “ noken”.
Implementasi dari Binmas Noken ini harus dilakukan bersama-sama mitra pengimbang (counter parts) seperti expert (para ahli), NGO (LSM), Akademisi (PT), Media (cetak dan elektronik, pemerhati social) dan Stake holders (pemerintah pusat dan daerah).
Selain secara eksternal, implementasi Binmas Noken secara internal berlaku bagi semua fungsi teknis kepolisian dan fungsi pendukung dan secara konsep teknis operasionalisasi dirangkum dalam program-program dengan jargon lokal, yakni; Kasuari (Kesejahteraan untuk anak negeri), Koteka (komunikasi Tokoh Elit Kamtibmas), Si-ipar (polisi pi ajar), Peka (Peduli Kamtibmas), Matoa (Millennial Torang Maju), Papeda (pemuda pemudi cendikia) dan TIFA (Torang Insan Faham Adat: Masdarwis).
Keseluruhan konsep operasionalisasi Binmas Noken ini diharapkan dapat menjadi solusi yang sesuai dalam menentukan peranan Polri dalam berkontribusi dalam percepatan pembangunan Papua dengan cara To win the hearts and mind the people of Papua.