
NEWS.BUSURNABIRE.ID – NABIRE: Jumat Pagi 23/8/2024, warga Nabire di gegerkan adanya informasi Penemuan Mayat bersimbah darah di Pos Satpam Salah satu Espedisi di Kabupaten Nabire Provinsi Papua Tengah, Korban inisal S berumur 42 tahun yang bekerja sebagai Satpam yang tinggal di kalisemen.
Peristiwa tragis itu terjadi di Pos Satpam Salah satu Espedisi beralamat di Sanoba Jalan Poros Sambusa, Kabupaten Nabire Provinsi Papua Tengah. Dari informasi yang didapat, diduga menjadi korban pembunuhan dikarenakan korban mengalami luka robek di kepala bagian belakang dan luka sobekan di bagian wajah.

Mewakili Kapolres Nabire , Kasat Reskrim Polres Nabire AKP Bertu Haridyka Eka Anwar,.S.T.K., S.I.K. menyampaikan. Pihaknya sudah menangani Kasus tersebut yang ditemukan terbaring di sebuah bangunan Scurity yang berada di Gudang MKL dan sudah melakukan Olah TKP dan Maminta keterangan dua saksi S dan V.
“Dari hasil keterangan Saksi H yang bekerja sebagai Tukang Masak dirinya datang sekitar pukul 06:00 Wit ,biasanya dilakukan tiap hari dan setiap dirinya datang posisi Pintu gerbang utama telah dibuka Oleh Satpam yang jaga, namun saat dirinya tiba pintu gerbang masih dalam keadaan terutup. Saksi H memangil mangil piket jaga tidak ada jawaban, dan langsyng menelpon satpam jaga tidak ada respon,
“Saksi H pun menelpon Saksi V juga karyawan yang sama dimana tempatnya bekerja, dan tinggal di dalam Kawasan Gudang. Saksi V merespon telpon Saksi H dan mengecek keberadaan Satpam karena Pintu gerbang belum dibuka, Namun saat tiba di Pos Jaga didapati Satpam sudah bersimbah darah didalam Bangunan Tempatnya bertugas (Pos Satpam),”jelas Kasat Reskrim

AKP Bertu menyampaikan saksi V menghubungi Polres Nabire dan dirinya pun segera merespon laporan tersebut menuju tempat kejadian Perkara, dan segera tiba melakukan Upaya Kepolisian,baik itu Olah TKP, memasang Garis Polisi Line , dilanjutkan mengevakuasi Korban ke RSUD Nabire untuk mendapatkan Visum Et Refertum.
“ Di dapati beberapa luka terbuka(Sobek) akibat benda tajam di sekitar areal kepala baik didepan atau pun di belakang,dari hasil pemeriksaan Visum tersebut Penyidik menyimpulkan bahwa telah terjadi tindak pidana pembunuhan. Kemudian laporan kepolisian juga sudah ada yang dilaporkan oleh Saksi yang menemukan awal Korban,”
“Sehingga dari situ kita melakukan upaya upaya penyelidikan untuk menemukan tidak pidana yang terjadi, dan juga dengan video CCTV sudah ada, sementara dalam pengolahan serta penyilidikan dari CCTV yang sekitaran area Tempat Kejadian Perkara (TKP),”ucapnya