Monitoring dan Evaluasi TIM Pengelola KEE Tahun 2024 Dua Kampung Di kabupaten Nabire
NEWS.BUSURNABIRE.ID – NABIRE:Dalam Rangka Pegelolahan Kawasan Ekosisten Esensial (KEE) yang di gelar Yayasan Pusat Informasi Lingkungan Indonesia (PILI) langsung Turun Lapangan (Turlap) yang dilaksanakan di dua kampung, Kampung Sima dan Kampung Wanggar Pantai,senin 10 September 2024,
Kegiatan yang dilaksanakan tersebut di hadiri Pemerintah Kabupaten Nabire yang di wakilkan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Nabire, Yasor Victor Sawo, S.P., M.Si, Kepala Dinal Lingkungan Hidup Kabupaten Nabire Arfan Natan Palumpun,ST.MT, Perwakilan dari PT Nabire Baru, serta undangan Lainnya dan Masyarakat setempat.
Pengelolahan Kawasan Ekosisten Esensial (KEE) yang di gelar Yayasan Pusat Informasi Lingkungan Indonesia (PILI),Pemerintah Kabupaten Nabire mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas inisiatif langsung turun kelapangan dalam pengelolahan KEE.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Nabire, Yasor Victor Sawo, S.P., M.Si yang juga mewakili Ketua Tim Pengelola, memberikan sambutan dalam kegiatan yang dilaksanakan Yayasan Pusat Informasi Lingkungan Indonesia (PILI).
Dirinya pun mengatakan bahwa berdasarkan keputusan Bupati Nabire, terdapat sekitar 107 kawasan yang ditetapkan sebagai Kawasan Ekosistem Esensial. Kawasan ini memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, baik flora maupun fauna endemik yang dilindungi oleh negara.
“Satwa-satwa endemik ini tidak hanya dilindungi, tetapi juga menjadi bagian penting dari sumber pangan masyarakat setempat. Karena itu, menjaga kelestarian kawasan ini menjadi prioritas utama untuk mencegah kepunahan,”ujarnya
Victor sawo juga menyampaikan bahwa usaha yang dilakukan dengan melakukan pemberdayaan kelompok wanita tani yang berada di Kampung Sima dan Wanggar Pantai yang telah dilaksanakan Pengelolahan Kawasan Ekosisten Esensial (KEE).
“Selain itu, Dinas Ketahanan Pangan juga fokus pada penyediaan sumber bibit dan pemulihan fungsi hutan lindung yang sudah mulai rusak akibat aktivitas manusia,”imbuhnya
Kadis Ketahanan Pangan Nabire juga mengatakan ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan sumber makanan yang berkelanjutan serta menjaga keberadaan satwa endemik di kawasan tersebut.
“Hari ini, dilakukan evaluasi dan monitoring terhadap pelaksanaan program-program ini. Tim pengelola bersama kelompok wanita tani, kelompok ketahanan pangan, dan kelompok pembibitan hutan telah bekerja keras untuk mengembalikan fungsi konservasi hutan sekaligus memanfaatkan hasil-hasil ekonomi yang dapat diperoleh dari hutan tersebut,”katanya
Victor sawo menyampaikan dengan kegiatan yang telah berjalan selama kurang lebih dua tahun, diharapkan fungsi ekonomi dari kawasan ini dapat terwujud, serta fungsi konservasi dapat tetap terjaga. Sehingga, keanekaragaman hayati yang ada di KEE ini dapat dilestarikan dan dinikmati oleh generasi mendatang.