BeritaDaerahSosial

Dampak konflik bersenjata status gizi anak anak di pedalaman Intan Jaya

Share

NEWS.BUSURNABIRE.ID – INTAN JAYA. Kurangnya pasokan makanan yang memadai ke kampung kampung terpencil, akibat konflik bersenjata, mengakibatkan warga terutama anak anak mulai kekurangan gizi.

Konflik bersenjata yang berkepanjangan di wilayah Intan Jaya selama lima tahun terahir, berdampak pada menurunnya berbagai aspek kehidupan di wilayah tersebut. Salah satu di antaranya adalah kondisi kekurangan gizi pada anak anak.

Kekurangan Gizi pada anak anak ini, terjadi akibat tidak adanya pasokan bahan makanan yang memadai ke wilayah wilayah perkampungan terpencil dipedalaman Intan Jaya, yang berada jauh dari ibukota kabupaten.

Kondisi ini terjadi sejak adanya konflik bersenjata antara TNI POLRI dan kelompok TPN OPM.

Warga kesulitan memperoleh bahan makanan yang cukup. Di karenakan jarak tempuh yang jauh dari dan ke ibu kota kabupaten, serta letak geografis yang sulit, dan situasi keamanan yang tidak kondusif, akibat adanya konflik bersenjata tersebut.

di khawatirkan kondisi kekurangan gizi ini meningkat menjadi situasi Gizi Kronis atau stunting, hal ini dapat berakibat terganggunya pertumbuhan fisik dan mental anak anak.

Pemerintah surfei status gizi anak anak di pedalaman Intan Jaya Dampak konflik bersenjata, Situasi ini di tanggapi pemerintah daerah Intan Jaya Papua Tengah, dengan mengirim puluhan petugas Dinas Kesehatan, ke kampung kampung terpencil, guna melaksnakan tugas surfei status gizi.

Para petugas ini di kirim melalu jalur udara, sebagai satu satunya akses, yang dapat menjangkau wilayah wilayah perkampungan terpencil.
guna melakukan pendataan status gizi.

Enam puluh Delapan orang tenaga kesehatan, di lepas untuk melaksanakan tugas surfei gizi, oleh Bupati Intan Jaya, Apolos Bagau, dan kepala Dinas Kesehatan, Agustinus Bagau, dalam upacara, yang di laksanakan di Bandar Udara Bilorai Sugapa.Dari beberapa kali sejak pertengahan bulan lalu sampai hari ini senin12/6/2023.

Pengiriman petugas surfei gizi masih terus di lakukan hingga hari ini, di karenakan penyesuaian jadwal dengan kondisi cuaca bagi penerbangan transportasi udara.

Agustinus Bagau Kepala Dinas Kesehatan Intan Jaya mengatakan, Surfei status gizi di lakukan pada Sembilan pulu Tujuh kampung terpencil di intan Jaya,

Pendataan status gizi ini sebagai wujud komitmen Pemerintah setempat, dalam upaya pembangunan kesehatan masyarakat dalam program seratus hari kerja Penjabat Bupati Intan Jaya Apolos Bagau.

Surfei gizi kali ini juga di lakukan sebagai realisasi program Kementrian Kesehatan dalam upaya menurunkan jumlah kondisi stunting di Papua, yang mengalami peningkatan per tahun 2023. (red)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may not copy the content of this page belonging to news.busurnabire.id