tidak berkategori

Kantor Keuangan Intan Jaya di Palang Yarinap : Ijazah Kami Bukan Bantal Tidur

Share

NEWS.BUSURNABIRE.ID _NABIRE. Pengangguran Asal Kabupaten Intan Jaya – Papua. Memalang Kantor Keuangan Cabang Intan Jaya di Nabire, Senin, 21/03/2022.

Salah satu Intelektual asal kabupaten intan jaya, Pianus Yarinap, pihaknya meminta kepada pemerintah daerah harus melihat beberapa lulusan sarjana dan tamatan SMA/SMK yang selama ini menganggur.

“Ijazah kami, Kata Yarinap, bukan bantal tidur untuk itu pemerintah daerah harus melihat 7 poin tuntutan yang kami pernah naikan ke pemerintah daerah itu,”katanya.

Intan Jaya kacau dan tidak bisa maju membangun hanya karena perbuatan pemerintah daerah itu sendiri. Untuk itu kami minta kepada pemerintah daerah setempat harus melihat dan memfasilitasi kami yang selama ini menganggur.

Sistem bukan alasan, lanjutnya Arkilaus Miagoni, tapi sistem itu dikendalikan oleh manusia untuk itu kami minta kepada pemerintah daerah kabupaten intan jaya, mohon supaya kesempatan yang di rencanakan akan menerima CPNS K2 itu harus memfasilitasi atau mengangkat kami.

“Ini awal yang kami palang kantor keuangan kabupaten intan jaya di Nabire dengan damai. Jika pemerintah tidak tanggapi 7 poin tuntutan yang diajukan itu, tentunya kami akan mengambil tindakan lain dari sekarang ini,” jelasnya.

Pemerintah daerah kabupaten intan jaya tidak akan buka kantor keuangan di Nabire. Jika belum tanggapi 7 poin tuntutan itu terjawab.

Rian Bagau juga mendukung dan membenarkan apa yang disampaikan oleh Apinus Yarinap dan Arkilaus Miagoni. Kerena selama ini pengangguran di Kabupaten Intan Jaya semakin bertambah banyak.

“Saya juga, Kata Rian Bagau, meminta kepada pemerintah daerah kabupaten intan jaya, jangan datangkan orang dari luar. Karena kami penganggur sudah banyak dan tidak ada tempat untuk kami kerja,”Jelasnya.

Menurutnya Bagau, Kami tidak mungkin pergi kerja di daerah orang lain. Lalu kenapa datangkan orang lain dari luar. Padahal kami anak-anak asli daerah kabupaten intan jaya sudah cukup banyak yang selama ini menganggur.

Yustinus Wandagau, juga adalah salah satu Intelektual asal kabupaten intan jaya yang putus sekolah Pilot dan saat ini jadi pengangguran. Pihaknya juga mendukung pernyataan sebelumnya.

“Pemerintah daerah harus melihat kami anak-anak asli daerah yang selama ini menganggur. Jangan sama seperti CPNS formasi 2018 lalu mengangkat orang lain dari diluar kabupaten intan jaya,”Tegasnya.

Yustinus Wandagau, Pihaknya menilai, Pemerintah daerah kabupaten intan jaya tidak transparan dalam Rekrutmen CPNS formasi 2018 lalu. Karena kebanyakan orang dari luar diangkat menjadi CPNS. Untuk itu formasi CPNS K2 ini pemerintah daerah harus melihat baik.

Berikut tuntutannya:
1. Kami minta kepada pemerintah daerah agar upayakan anak-anak daerah kabupaten intan jaya, terlebih khusus Sarjana lulusan tahun 2015 ke atas ini.

2. Kami minta kepada pemerintah daerah mengambil kebijakan untuk memfasilitasi kami yang berusia 25 tahun ke atas ini.

3. Kami minta pemerintah daerah prioritaskan anak-anak asli daerah intan jaya. jika ada formasi CPNS 2022

4. Pemerintah daerah harus tahu berapa banyak yang lulus Sarjana dan itu yang harus diangkat menjadi CPNS di daerah kabupaten intan jaya.

5. Khusus formasi tenaga teknis dari Lulusan sarjana dan SMK/SMA dikhususkan untuk putra-putri asli daerah kabupaten intan jaya.

6. Untuk tenaga guru dan medis bisa datangkan orang lain dari diluar kabupaten intan jaya.

7. Kami minta pemerintah daerah mengambil kebijakan untuk menerima CPNS formasi 20222. Jika undang-undang Otsus Papua berlaku.

Sehingga menurut mereka (Pengangguran Asal Kabupaten Intan Jaya) jika tidak mengakomodir 7 poin tuntutan ini, maka kami akan palang terus sampai ada jabawan dari pihak berwajib.

Pewarta: Hagimuni Dann

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may not copy the content of this page belonging to news.busurnabire.id