BeritaEventSosial

GEREJA KINGMI KLASIS KAMUU TIMUR GELAR IBADAH PEMBUKAAN KONFRENSI KE-VI

Share

NEWS.BUSUR NABIRE.ID _DOGIYAI. Gereja Kemah Injil KINGMI di Tanah Papua, Klasis Kamuu Timur Kordinator Dogiyai mengelar Pra-Konfrensi ke Vi. Bertempat di klasis Kamuu Timur, Kordinator Dogiyai Selasa (13/04/2022).

Dalam Kegiatan pembukaan Konfrensi perdana ini, dihadiri oleh Utusan dari Sinode Bapak Nasarus Tebai,S.Th selaku penasehat PI Sinode, Ketua Kordinator Dogiyai Wenas Tebai,S.Th, Mewakili Bupati Dogiyai Asisten 1 bidang Pemerintahan kabupaten Dogiyai Nason Pigai,S.IP,Pengaji Materi Obet Magai,S.Th,M.IP dan James Pigai,S.Sos bahkan juga seluruh Peserta Konfrensi maupun Para Undangan lainnya.

Ibadah Pembukaan Konfrensi Klasis Kamuu Timur ini, diawali dengan Ibadah singkat yang membawakan Protokol adalah Martinus Dumupa, Pengacara Darius Boma, dan Pembawa Renungan Singkat oleh Penasehat PI Sinode Nasarus Tebai,S.Th.

Renungan Singkat Pembukaan Konfrensi Klasis Kamuu Timur ini, Terambil dari buku Kisah Para Rasul 15-26 dan Mengusung Tema Sinode adalah Berubah Untuk menjadi kuat dan Sub Tema adalah Melalui Konfrensi ini kita bangkit, bergerak dan bertumbuh menuju 100 tahun gereja ( KINGMI ) di Tanah Papua ( Roma 12:1-2).

Pdt tebai dalam khotbahnya mengatakan,mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu sebagaimana yang telah disampaikan Kisah 1:26.

” Nama ‘Matias’ memiliki arti hadiah atau anugerah dari Tuhan (gift of God). Meski namanya hanya dicatat dua kali di Alkitab namun ia adalah pribadi yang patut diteladani. Karena sadar bahwa hidup ini adalah suatu anugerah dari Tuhan Matias pun menunjukkan kualitas hidup yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Karena kesungguhannya dalam mengiring Kristus ia pun dipercaya untuk sebuah pelayanan kerasulan, yaitu menjadi salah seorang dari rasul-rasul Tuhan, sekalipun hanya sebagai rasul tambahan menggantikan Yudas Iskariot.

” Sesudah Kristus naik ke sorga para murid dan kesebelas rasul berkumpul di tingkat atas sebuah rumah di Yerusalem, semuanya berjumlah 120 orang. Mereka bertekun dalam doa menantikan kedatangan Roh Kudus yang telah Kristus janjikan. Saat itulah Petrus mengusulkan pemilihan seorang murid untuk melengkapi jumlah kedua belas rasul, sebab Yudas Iskariot, si pengkhianat, sudah mati gantung diri. Untuk menjadi bagian dari murid-murid Kristus ini ada kriteria yang harus dipenuhi yaitu: “…seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya.” (ayat 21-22). Jadi ia haruslah orang yang dekat dan telah melihat dan mendengar semua yang Kristus perbuat, khususnya menyaksikan kebangkitan-Nya. Ada dua nama yang diusulkan: Yusuf yang disebut Barsabas dan yang juga dipanggil Yustus, dan Matias. Setelah berdoa bersama-sama dan membuang undi akhirnya terpilihlah Matias. Sejak itulah Matias menjadi penggenap bilangan kedua belas rasul, sebab sejak kematian Yudas rasul-rasul selalu disebut dengan istilah sebelas rasul (Matius 28:16).

” Masih lanjut, Pdt tebai Matias dipilih karena ia tekun dan setia dalam mengikut Kristus, dan pengalaman hidupnya bersama Tuhan tak perlu diragukan lagi. Memiliki kesaksian hidup adalah modal yang paling efektif bagi seseorang untuk membawa orang lain kepada Kristus.

Dengan terpilihnya Matias akhirnya jabatan kerasulan menjadi lengkap saat Roh Kudus dicurahkan di hari Pentakosta,”Ungkapnya dalam renungan singkat berlangsung.

Masih lanjut, dirinya juga berharap supaya Ketua Klasis dan ketua-ketua biro kamu Timur yang akan lakukan pemilihan,sebelumnya harus berdoa dan berpuasa dulu karena ke-11 murid itu mereka sebelum memilih mereka lakukan berdoa dan berpuasa dengan satu hati,satu tujuan, dan satu harapan sehingga Matius terpilih menjadi Jabatan kerasulan.

Jadi,Bapak ibu untuk menjadi pemimpin Gereja itu harus memiliki beberapa karakter dibawah ini:

1. Pemimpin harus diurapi Roh Kudus

urapi dengan Roh Kudus dan Kuasa, menurut hemat saya, bukan sekedar pengalaman kepenuhan Roh Kudus dengan tanda bahasa roh, melainkan juga pengurapan khusus untuk misi atau tugas khusus, seperti Yesus (Kisah 10:38, Matius 3:16-17). Roh Kudus mengaruniakan kuasa dan kesanggupan (dunamis Kisah 1:8) kepemimpinan, baik kemampuan intelektual maupun spiritual. Pengurapan harus dipelihara, harus proaktif, harus aktual dan selalu dibaharui. Pemimpin gereja mutlak memerlukan pengurapan Roh Suci, sebagai keabsahan pelayanannya”, Ungkapnya.

Pemimpin harus jadi Teladan

Dalam strategi Tuhan, pemimpin harus berada di barisan depan. Memberi komando dan diikuti anak buah. Ia menjadi sasaran terdepan dari musuh. Ingatlah disamping harus menjadi teladan dalam unsur-unsur Illahi seperti iman dan kasih, dalam soal moral: kekudusan pernikahan. Tak kalah pentingnya soal karakter: tingkah laku, sopan-santun, tidak angkuh, dlsb.

” Dalam hal integritas yakni moral kejujuran, pengabdian. Dan kredibilitas: dapat dipercaya, teguh dalam prinsip. Di samping semua itu, pemimpin juga disorot kehidupan pribadinya, perkawinannya, rumah tangganya, anak-anaknya, dll. Sebagai pemimpin teladan, kita menjadi panutan yang transparan. Anggota melihat kita, memperhatikan kita dan mencontoh kita. Seorang pemimpin ialah pengatur (proistemi), yang berarti berdiri di hadapan memimpin, mengatur, mengarahkan dengan praktek,”Pungkasnya dalam kalimat penutup.

Acara selanjutnya, Ibadah dilanjutkan dengan Pemaparan Materi-materi.jadi, nama Pengaji Materi pertamanya adalah Pdt.Nazarus Tebai,S.Th dengan Judul Materi Doa & Penginjilan, Pengaji Materi kedua adalah Yames Pigai,S.Sos judulnya Penataan Administrasi Jemaat dan materi Terakhir adalah Pdt.Obet Magai,S.Th dengan Judul Materi Berkonfrensi yang Efektif

Akhir dari pada itu, Ibadah Konfrensi Klasis Kamuu Timur ke-VI ini ditutup dengan Ibadah singkat.(Red)

 

( Martinus Dumupa )

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may not copy the content of this page belonging to news.busurnabire.id